Cukup lima langkah dari bibir pantai, lihatlah dasar lautnya yang
biru di sebuah pulau bernama Gili Trawangan di Lombok, Indonesia. Kita
akan langsung menemukan banyak ikan laut berwarna warni yang sangat
cantik. Mau melihat penyu? Cukup dengan alat snorkeling sederhana dan
berenang tak jauh dari bibir pantai. Jika beruntung, kita bisa menemukan
penyu yang sedang berenang. Benar-benar surga dunia! Kok bisa ya
seindah ini?
“Salah satunya karena banyaknya terumbu karang di sini. Terumbu karang merupakan tempat tinggal yang baik bagi ikan-ikan di laut. Banyaknya terumbu karang di sini disebabkan oleh warga yang dibantu organisasi pecinta lingkungan untuk menanam terumbu karang.”, kata Liz, salah seorang warga Gili Trawangan.
Siapa sih pengelola kegiatan positif ini? Ia adalah Delphine Robbe. “Saya jatuh cinta dengan Gili Trawangan. Ini membuat saya tergerak untuk mengajak warga setempat melestarikan alam bawah laut Gili Trawangan.”, kata wanita asal Prancis ini. Delphine adalah salah satu pencetus ide penyelamatan habitat laut di Gili Trawangan.
Gili Eco Trust adalah organisasi swasta yang dibentuk tahun 2000 dan bertujuan untuk menyelamatkan dan melestarikan terumbu karang di Gili Trawangan. Pada awalnya, warga setempat juga telah melakukan aksi penyelamatan kehidupan laut dengan membentuk SATGAS (satuan petugas) di tahun 1998 akibat adanya badai el nino yang menyerang Gili Trawangan. Tahun 2004, Delphine mengenalkan teknologi biorock yang untuk membuat batu karang buatan. Nah, karena aksi Gili Eco Trust dan SATGAS inilah, alam bawah laut Gili Trawangan menjadi sangat indah dan banyak ikan-ikan cantik yang hidup di sana.
Kegiatan ini juga didukung peraturan pulau setempat, yaitu tidak adanya kendaraan bermotor di sini. Untuk menyadarkan para pengunjung, setiap tempat penginapan juga dilengkapi dengan informasi mengenai cara merawat terumbu karang. Salah satunya dengan larangan menginjak terumbu karang yang masih kecil. Kalau kita ke sana, kita juga bisa lho, menanam terumbu karang dengan membeli terumbu karang kecil dan Gili Eco Trust beserta SATGAS akan menanam terumbu karang tersebut serta merawatnya. Wah, bisa berlibur sekaligus ikut melestarikan laut Indonesia, nih!
“Salah satunya karena banyaknya terumbu karang di sini. Terumbu karang merupakan tempat tinggal yang baik bagi ikan-ikan di laut. Banyaknya terumbu karang di sini disebabkan oleh warga yang dibantu organisasi pecinta lingkungan untuk menanam terumbu karang.”, kata Liz, salah seorang warga Gili Trawangan.
Siapa sih pengelola kegiatan positif ini? Ia adalah Delphine Robbe. “Saya jatuh cinta dengan Gili Trawangan. Ini membuat saya tergerak untuk mengajak warga setempat melestarikan alam bawah laut Gili Trawangan.”, kata wanita asal Prancis ini. Delphine adalah salah satu pencetus ide penyelamatan habitat laut di Gili Trawangan.
Gili Eco Trust adalah organisasi swasta yang dibentuk tahun 2000 dan bertujuan untuk menyelamatkan dan melestarikan terumbu karang di Gili Trawangan. Pada awalnya, warga setempat juga telah melakukan aksi penyelamatan kehidupan laut dengan membentuk SATGAS (satuan petugas) di tahun 1998 akibat adanya badai el nino yang menyerang Gili Trawangan. Tahun 2004, Delphine mengenalkan teknologi biorock yang untuk membuat batu karang buatan. Nah, karena aksi Gili Eco Trust dan SATGAS inilah, alam bawah laut Gili Trawangan menjadi sangat indah dan banyak ikan-ikan cantik yang hidup di sana.
Kegiatan ini juga didukung peraturan pulau setempat, yaitu tidak adanya kendaraan bermotor di sini. Untuk menyadarkan para pengunjung, setiap tempat penginapan juga dilengkapi dengan informasi mengenai cara merawat terumbu karang. Salah satunya dengan larangan menginjak terumbu karang yang masih kecil. Kalau kita ke sana, kita juga bisa lho, menanam terumbu karang dengan membeli terumbu karang kecil dan Gili Eco Trust beserta SATGAS akan menanam terumbu karang tersebut serta merawatnya. Wah, bisa berlibur sekaligus ikut melestarikan laut Indonesia, nih!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar